Minggu, 19 Agustus 2012

‘Rumah Tua Cimanggis’ di Depok: Pesanggrahan Janda Gubernur Jenderal Belanda

*Untuk melihat Sejarah Cimanggis Depok dalam blog ini Klik Disini

Rumah Cimanggis adalah rumah yang terletak di jalur Batavia-Buitenzorg via Cibinong di Cimanggis. Rumah ini merupakan pengganti sebuah pesanggrahan sederhana yang pemilik awalnya adalah janda Gubernur Jenderal Petrus Albertus Van der Parra, meninggal 1787. Rumah Cimanggis pernah berperan dalam membuka hutan antara Jakarta-Bogor pada abad ke 18. 


Dalam perkembangannya di bagian depan pekarangan rumah ini muncul cikal bakal Pasar Cimanggis yang dahulu menjadi pos yang penting, yang juga menjadi tempat peristirahatan sejenak bagi penduduk yang mengadakan perjalanan yang melelahkan akibat kondisi jalan antara Batavia ke Buitenzorg yang buruk. Tempat ini juga digunakan sebagai untuk pergantian kuda. Tidak jauh dari tempat ini bagi pemakai jalan dapat beristirahat pada suatu tempat yang dilengkapi dengan mata air panas dekat jembantan di atas sungai Ciliwung (jembatan Panus). Perjalanan ke Bogor masih memakan waktu empat jam, seperti diceritakan Gubernur-Jenderal von Imhoff (1750). Bahkan Marsekal Daendels pernah tak sampai ke Bogor dalam waktu satu hari, karena jalan seperti rawa, sungai-sungai meluap dan jembatan rusak. 


Tampilan masa doeloe (1930)
Tampilan masa kini


Rumah ini dibangun oleh David J. Smith antara tahun 1775 sampai tahun 1778 untuk menggantikan sebuah pesanggrahan sederhana. Dari sebelah luar, rumah ini tampak sebagai rumah dalam gaya terbuka, walaupun bagian dalam memperlihatkan unsur-unsur gaya Louis XV. Smith mewarisinya dengan seluruh perabotan dan binatangnya dan kebun-kebun yang ada. Tetapi, dua tahun kemudian seluruh miliknya termasuk beberapa perkebunan luas yang lain disita untuk melunasi hutangnya. Pemilik rumah ini berganti-ganti. Pada tahun 1834 gempa bumi hebat menghancurkan Istana Bogor juga termasuk Rumah Cimanggis mengalami kerusakan.


Jalan menuju Rumah Cimanggis tempo doeloe, 1930



Peta lokasi Rumah Cimanggis tempo doeloe, 1901


Peta lokasi Rumah Cimanggis masa kini






6 komentar:

  1. Assalamualaikum....
    punten aa, teteh, saya alfian lahir dan tinggal di depok dan sekarang saya ingin sekali mengenal depok....
    boleh kapan-kapan kita duduk santai sambil ngebahas apa itu depok?
    di tunggu respon positifnya ya aa, teteh... terima kasih sebelum dan sesudahnya...
    blognya cukup menarik informasinya....

    BalasHapus
  2. Saya suka informasi ini, karena sekolah saya di pariwisata dan ini menambah wawasan... Terimakasih...

    BalasHapus
  3. Menarik sekali sejarah rumah tua Cimanggis ini. Saya tertarik mengenai gempa tahun 1834 yang dikatakan menyebabkan kerusakan pada rumah Cimanggis ini. Apakah informasi ini didasari oleh sumber primer ataukah hanya merupakan perkiraan berdasarkan informasi bahwa Istana Bogor rusak berat sehingga diambil kesimpulan Rumah Cimanggis juga mengalami kerusakan ?
    Ataukah memang ada sumber primer yang menyatakan hal ini. Jika memang berdasarkan sumber primer, dapatkan diinformasikan sumber primer apa yang menyatakan hal tersebut.
    Saya membaca dalam "Die Erdbeben des Indischen Archipels bis zum jahre 1857" karangan Arthur Wichmann, 1918, tidak disebutkan sama sekali mengenai rumah Cimanggis ini.
    Mohon informasinya, terima kasih.

    Salam,
    Josia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sumber saya dari surat kabar sejaman. Sumbernya Bung Josia dapat lihat di artikel saya pada blog ini Sejarah Depok No.24
      Selamat belajar sejarah

      Hapus
    2. Terima kasih banyak Pak Harahap atas informasinya. Informasinya sangat membantu untuk saya dapat belajar dengan benar.

      Hapus