Senin, 02 Mei 2016

Sejarah Persija Jakarta [12]: Sepakbola Semasa Pendudukan Jepang; Parada Harahap Abstain, Radjamin Nasution Menjadi Walikota Surabaya (1942), Amir Sjarifoedin Menentang Jepang

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Persija Jakarta dalam blog ini Klik Disin


Apakah ada kegiatan sepakbola semasa pendudukan Jepang? Jawabannya: Ada, tetapi sangat diawasi. Padahal kegiatan sepakbola di era Belanda justru sangat bebas. Lantas, apakah masih ada klub sepakbola ETI (Eropa/Belanda) pada masa pendudukan Jepang? Jawabannya: Ternyata ada, tetapi intensitasnya drastis berkurang. Sejarah sepakbola di masa pendudukan Jepang jarang (hampir tidak ada berita) yang dilaporkan. Di dalam artikel ini, coba menelusurinya.   

Radjamin Nasution menjadi Walikota Surabya
Soerabaijasch handelsblad, 30-04-1942 (Pertandingan sepakbola: Excelsior 7 vs Tiong Hwa 2 dan HBS 2 vs Persibaja 1): ‘Dua pertemuan pertama pertandingan sepakbola untuk menghormati ulang tahun Tenno Heika diselenggarakan. Dua hari secara besar-besar di Stadion HBS. Ribuan penonton datang tanpa mengeluh di Jalan Tambaksari. Harga tiket masuk yang rendah. Yang merupakan bukti jelas bahwa kepentingan publik dalam keran sepakbola. Hadir beberapa otoritas tinggi Nippon, kepala polittie yang hari kedua melakukan kickoff. Juga banyak tentara Nipponsche, juga tampak Walikota Radjamin (Nasution). Seperti diketahui, seluruh penerimaan dari tiket untuk dibayarkan kepada pemerintah kota untuk disalurkan kepada keluarga yang terkena dampak perang. Itu menunjukan kebajikan olahraga dan amal disini juga berjalan seiring. Pada pertandingan pertama lebih layak dari tampilan kedua. Pertandingan berjalan adil sehingga semua pemain tidak ada yang dirugikan dan mendapat layak pujian. Itu olahraga tidak hanya konten yang baik, tapi juga sportivitas yang tinggi. Pertemuan pertama antara. Excelsior dan Tiong Hwa berakhir dengan skor 7-2. Excelsior akan di final. Pertandingan kedua adalah antara Persibaja dan HBS adalah menjadi sebuah kompetisi baik dalam kualitas antusias, 22 pemain bersemangat sampai menit terakhir, Terlihat selalu indah adil dan sporty. Babak pertama tanpa gol. Pada babak kedua HBS tak henti-hentinya mereka menyerbu ke gawang Persibaja, kiper Persibaja terlalu kuat. Akhirnya HBS menang dan akan melawan Excelsior di final. Wasit Risakotta dan Pangeran, cakap dibantu oleh hakim garis Carter dan Limahelu. Kami melihat ada seremoni. Di tribun telah dipasang tiang, kemudian Amboneesche orkestra alat musik tiup mengiringi Kimigayo, bendera Nippon dikibarkan naik sangat lambat dalam upacara. Sebelumnya kickoff pada pertandingan pertama dilakukan oleh Burgemesteer (Walikota) Radjamin (Nasution) dan pada pertandingan yang kedua dilakukan oleh Komisaris Polisi Nippon. Pada pertandingan besok sore antara Tiong Hwa dan Persibaja dan kemudian antar pemenang yakni Excelsior dan HBS. Untuk pemenang akan disedikan piala dari Soerabajasche Middenstands Vereeniging’.

Tunggu deskripsi lebih lanjut
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar