Jumat, 28 Juli 2017

Sejarah Kota Depok (23): Nama Jalan di Depok Tempo Doeloe; Kerkweg (Jalan Pemuda) dan Pasarstraat (Jalan Dewi Sartika)

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini Klik Disini


Empat nama jalan tertua di Depok adalah Jalan Pemuda, Jalan Siliwangi, Jalan Kartini dan Jalan Dewi Sartika. Namun nama-nama jalan ini baru muncul pasca pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda. Penabalan nama jalan Pemuda dan Siliwangi diduga dikaitkan dengan peristiwa politik sebelumnya yakni perang kemerdekaan. Keempat nama jalan ini tidak berubah hingga ini hari.

Peta Depok, 1901
Sebelum kemerdekaan, pada era kolonial Belanda hanya ada dua nama jalan di Depok, yakni: Kerkweg dan Pasarstraat. Pasca pengakuan kedaulatan RI (1950) Kerkweg diubah namanya menjadi Jalan Pemuda dan Pasaarstraat namanya diganti dengan Jalan Dewi Sartika.

Kerkweg dan Pasarstraat

Sesungguhnya jalan tertua di Depok adalah jalan trans Batavia-Buitenzorg yang diduga sudah eksis sejak era Pakuan-Pajajaran. Jalan poros ini di era Pemerintahan Hindia Belanda sering disebut Westerweg untuk membedakan dengan Oosterweg yang menjadi jalan pos trans-Java (Jalan Raya Bogor sekarang).

Oleh karena jalan poros Batavia-Buitenzorg via Paroeng sudah berkembang, jalan Westerweg via Depok disebut menjadi Middenweg. Jalan akses ke Tjimanggis baru dibangun tahun 1921 setelah dimulainya pembangunan jembatan di atas sungai Tjiliwong (yang dikenal sebagai jembatan Panus). Sementara jalan akses ke Paroeng baru ditingkatkan (menjadi aspal) pada tahun 1934.

Jalan Westerweg atau Middenweg ini pada pasca pengakuan kedaulatan RI, ruas antara pertigaan Jalan Jalan Dewi Sartika/Pasarstraat dengan pertigaan Stasion Depok diberi nama Jalan Kartini. Jalan Depok-Cimanggis, ruas jalan antara Middenweg/Westerweg hingga jembatan besar di atas sungai Tjiliwong diberi nama Jalan Siliwangi.

Nama jalan Kerkweg baru terdeteksi pada tahun 1922 (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 11-11-1922). Sedangkan nama jalam Pasarstraat baru terdeteksi pada tahun 1934 (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 02-06-1934). Dua nama jalan yang diduga sudah eksis sejak era Belanda adalah Stasionweg dan Kartinistraat. Pada pasca pengakuaan kedaulatan RI dua nama jalan ini tetap dipertahankan: Jalan Stasion dan Jalan Kartini.

Sejak tahun 1950an tidak ada penabalan nama baru jalan di Depok hingga munculnya komplek perumahan (Perumnas) di ujung Jalan Dewi Sartika (Jalan Nusantara) dan komplek perumahan (Perumnas) di ujung Jalan Siliwangi (Jalan Sentosa).

Jalan Margonda dan Jalan Tole Iskandar

Tunggu deskripsi lengkapnya

Nama-Nama Jalan Masa Kini

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar