Kamis, 30 November 2017

Sejarah Kota Surabaya (10): Sejarah Sepak Bola Surabaya Bermula 1898; Inilah Nama-Nama Klub Tertua Sebenarnya di Indonesia

*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini Klik Disini.


Kota Surabaya adalah salah satu kawah candradimuka persemaian tumbuh dan berkembangnya sepak bola di Indonesia. Itu terjadi karena Kota Surabaya termasuk salah satu kota di Indonesia yang terbilang awal adanya sepak bola di masa lampau. Dari kota ini lahir sejumlah klub terkenal seperti Persebaya, Niac Mitra dan sebagainya. Dari klub-klub di kota ini juga muncul pemain-pemain sepak bola andal yang menjadi bagian dari Tim Nasional..

Kesebelasan klub Quick Surabaya 1920
Kemarin terjadi euporia sepak bola di Surabaya, setelah klub Persebaya Surabaya berhasil promosi ke Liga-1 dan menjadi juara Liga-2. Di partai final Liga-2 tersebut Persebaya berhasil mengalahkan klub PSMS Medan dengan skor 3-2. Pada pertandingan sebelumnya PSIS Semarang menempati juara tiga setelah mengalahkan lawannya yang sekaligus menyusul PSMS Medan dan Persebaya Surabaya promosi ke Liga-1. Dengan demikian pada Liga-1 tahun 2018 akan terdapat enam klub legenda dari enam kota terawal adanya sepak bola di Indonesia.Tiga klub yang sudah eksis di Liga-1 adalah Persija Jakarta, Persib Bandung dan PSM Makassar.

Jika Persebaya adalah klub legenda yang masih eksis hingga kini dan Kota Surabaya terbilang awal dalam hal sepak bola, lantas kapan sesungguhnya sepak bola di Surabaya bermula?  Di dalam sejarah sejarah sepak bola disebutkan, di Kota Surabaya pada tahun 1910 didirikan Sorabaiasche Voebal Bond (SVB). Bond berarti perserikatan dan itu berarti ada kesebelasan atau klub sepak bola yang mendahuluinya lahir sebelum berdirinya bond. Namun yang menjadi pertanyaan sejak kapan adanya klub dan kapan pertandingan sepak bola di Surabaya kali pertama diselenggarakan serta kapan mulai berkompetisi. Pertanyaan-pertanyaan ini menarik untuk dijawab. Mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sepak Bola di Surabaya Bermula 1898

Suatu pertandingan sepak bola yang diduga pertama kali diadakan di Surabaya adalah pertandingan yang terjadi pada tahun 1902 (lihat Soerabaijasch handelsblad, 15-12-1902). Disebutkan ada pertandingan antara Voorwaarta II versus THOR II dan ECA lawan THOR (I). Berita ini mengindikan bahwa di Surabaya telah ada kompetisi (dua divisi?). Berita pertandingan sepak bola di Surabaya berikutnya kesebelasan THOR melawan sebuah tim kesebelasan (tidak disebut namanya) pada bulan April 1905 (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 28-03-1905). Disebutkan kesebelasan Thor ini dibentuk oleh sejumlah karyawan pabrik gula. Diantara beberapa karyawan pabrik gula tersebut pernah berpartisipasi aktif dalam kompetisi di klub-klub Belanda. Pertandingan ini diselenggarakan ketika di Surabaya diselenggarakan kongres gula di Surabaya.

Het nieuws van den dag voor NI, 28-03-1905
Pertandingan sepak bola pertama di Nederlandsch Indie (baca: Indonesia kali pertama dilaporkan di Medan antara kesebelasan Deli (Belanda) dengan kesebelasan Penang (Inggris) pada tahun 1893 (lihat Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad, 02-01-1894). Pertandingan sepak bola kedua dilaporkan di Batavia tahun 1896 antara Bataviasche Sportclub dan Batavia-Cricket-Club (Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 11-05-1896). Kemudian pertandingan sepak bola yang berikutnya diadakan di Bandung antara anak-anak Bandoengsche melawan Bataviasch Voetbal Club (BVC) di Pietersplein (Pieters Park) pada tahun 1904 (De Preanger-bode, 31-03-1904). Jika dan hanya jika, sepak bola kali pertama dipertandingkan di Surabaya pada tahun 1902 maka ini berarti kota ketiga yang terbilang awal dalam sepak bola di Nederladsch Indie (baca: Indonesia). Setelah Surabaya, pada tahun 1906 di Semarang dilaporkan pertandingan segitiga antara Hippies Sport Vereeniging di Pontjol, Go A Head dan tim dari Semarangsch Voetbal Vereeniging (lihat Soerabaijasch handelsblad, 07-03-1906)..

Soerabaijasch handelsblad, 22-02-1907
Sejak adanya kesebelasan Thor, dua tahun kemudian di Surabaya diadakan rapat para pegiat sepak bola dan membentuk perserikatan (Soerabaijasch handelsblad, 22-02-1907). Perserikatan sepak bola ini disebut Oost Java Voetbalbond yang merupakan inisiatif SVS dan kemudian diusung oleh sejumlah klub seperti SVS, THOR, RA, HBS, SSS, ECA dan Excelsior yang difasilitasi oleh Soerabaijasch handelsblad. Dalam rapat ini dibentuk pengurus, statuta dan berbagai peraturan. Ketua terpilih adalah van der Ent dan wakil ketua HJ. de Bruyn. Sedangkan anggota Egaz, Volzm van der Wall Bake, de Hoog dan Miller. Disebutkan HJ de Bruyn berpengalaman sebagai hooldbesfuur van den Nederlandschen Voetbal Bond.

Para pegiat sepak bola di Soerabaya ini sesungguhnya sama dengan pegiat sepak bola di Medan, Batavia dan Bandoeng adalah orang-orang gibol di Eropa/Belanda. Umumnya para pemain adalah pemain yang pernah tergabung dalam klub di Belanda tetapi kemudian merantau ke Hindia Belanda untuk bekerja.  Para perantau itu juga banyak yang sudah senior dan jadi pengurus di klub/bond di Belanda. Oleh karenanya penyebaran demam sepakbola di kota-kota di Hindia Belanda berlangsung cepat dan pembentukan organisasinya juga mudah terlaksana karena sudah terbiasa di Belanda. Pemerintah daerah/kota seperti di Soerabaja juga mendukung aktivitas sepak bola ini karena banyak tujuan: organisasi, hiburan dan bagian dari sumber pendapatan pemerintah kota (pajak tontonan). Soal penamaan bond pertama ini adalah Oost Java Voetbalbond mengindikasikan bond mencakup seluruh wilayah Oost Java yang di beberapa kota sudah muncul kesebelasan seperti di Malang.

Segera terbentuk Oost Java Voetbalbond kompetisi yang pertama dilaksanakan ada sejumlah kesebelasan selain Thor, yakni ECA, RA, SSSI dan SVSA. Empat klub bertemu dalam suatu kompetisi turnamen Challenge Trophee yakni Thorm RA, SSSI dan SVSA. Dari kompetisi ini akan dibentuk tim untuk menghadapi kedatangan tim kesebelasan Bataviasche Voetbalbond (lihat Soerabaijasch handelsblad, 06-07-1907).

Kompetisi di Medan (1907 dan 1908)
Klub-klub Batavia telah berkompetisi sejak awal (1904) diantaranya klub BVC, VIOS, Oliveo dan Docter Djawa School Club. Jika jeda kompetisi, pada kegiatan pramusin, klub(-klub) Batavia ini melawat ke kota lain untuk bertanding dengan klub setempat, seperti ke Bandoengm, Tjimahie dan Semarang. Pada tahun 1907 tampaknya klub Batavia sudah menjangkau Soerabaja. Pada tahun 1909 klub yang terbilang berbau pribumi, Docter Djawa Club melakukan lawatan ke Medan untuk bertanding dengan Tapanoeli Voetbal Club. Kapten Tim klub Docter Djawa School yang berkompetisi di Bataviasch Voetbalbond adalah Radjamin Nasoetion (yang kelak menjadi Wali Kota pribumi pertama Kota Surabaya). Kompetisi di Medan sudah dimulai sejak 1905. Pada kompetisi tahun 1907 terdiri dari dua divisi dan kompetisi tahun 1908 menjadi tiga divisi (sementara di Batavia hanya satu divisi) tetapi ada kompetisi tersendiri untuk kesebelasan-kesebelasan pribumi.   

Perserikatan sepak bola yang dibentuk tahun 1907 di Soerabaja dengan nama Oost Java Voetbal Bond telah menambah bond yang ada di Nederlandsch Indie. Di Medan sudah terbentuk Deli Voetbalbond, di Batavia disebut Bataviasch Voetbalbond, di Bandoeng adalah Bandoengsch Voetbalbond. Dalam tempo singkat Oost Java Voetbal Bond terkesan intensitas kegiatannya tinggi. Sarikat yang berbasis di Soerabaja ini sudah terdeteksi terkait dengan klub-klub di Malang (Soerabaijasch handelsblad, 20-11-1908).

Sepak Bola di Makassar

Pertumbuhan dan perkembangan sepak bola sudah demikian marak di seluruh Jawa paling tidak sudah terlihat menjelang kejuaraan antar pererikatan di Jawa tahun 1914 yang digelas di Semarang.  Kejuaraan antar perserikatan perdana ini menandai seluruh perserikatan di seluruh Jawa sudah terhubung (diorganisasikan). Sementara perserikatan di luar Jawa berjalan sendiri-sendiri seperti di Medan, Deli dan Oost Sumatra. Meski perserikatan di Jawa sangat jauh ke Medan, namun koneksinya sudah terlihat pada tahun 1909 ketika Docter Djawa club yang berkompetisi di Bataviasch Voetbalbond melakukan lawatan ke klub Tapanoeli Voetbalclub di Medan (Deli Voetbalbaond). Sementara itu, perserikatan terdekat dari Oost Java Voetbalbond adalah Makassar Voetbalbond.

Kapan sepak bola muncul dan menjadi demam sepak bola di Makassar kurang terinformasikan. Soerabaijasch handelsblad,    30-07-1898 mengindikasikan bahwa sepak bola di Makassar belum ada tetapi ada keinginan (paling tidak si penulis tersebut) untuk memperkenalkan sepak bola sebagai bagian dari permainan yang dapat dilakukan di lapangan terbuka untuk mendampingi pacuan kuda. Nama perserikatan Makassaarschen Voetbalbond dilaporkan kali pertama tahun 1916 (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 30-03-1916).  

Koneksi sepak bola Soerabaja dan sepak bola Makassar dilaporkan pada tahun 1921 (De Preanger-bode, 14-07-1921). Disebutkan klub THOR Surabaja kedatangan tamu, tim sepak bola dari Makassar (hasil 3-1). Tim ini tidak disebut namanya. De Preanger-bode, 14-07-1921 juga melaporkan pertandingan antara tim dari Makassar dengan klub Krokodillen di Surabaya (dengan skor 1-1).

Yang menjadi pertanyaan. Kapan sepak bola dikenal di Makassar. Kapan pertandingan pertama dimulai, dan kapan kompetisi dimulai dan kapan bond dibentuk. Tim dari Makassar yang melawat ke Soerabaja tahun 1921 sudah mengindikasikan sepak bola sudah sejak lama semarak di Makassar. Bahkan menurut Bataviaasch nieuwsblad, 07-03-1923 sudah muncul majalah olahraga di Makassar bernama Sport van Makassar. Majalah ini menyajikan selain sepak bola, tenis, catur, dll juga menemukan tempat di kolom majalah baru ini. Ini mengindikasikan bahwa olahraga khususnya sepak bola di Makassar sudah cukup baik perkembangannya.  Namun yang tetap menjadi pertanyaan kapan sepak bola dikenal di Makassar, kapan pertandingan pertama dimulai, dan kapan kompetisi dimulai dan kapan bond dibentuk. Data-data mengenai itu perlu ditelusuri lebih lanjut. Sebagaimana diketahui pada masa ini PSM mengklaim kelahirannya 2 November 1915 yang merujuk pada tanggal pendirian Makassar Voetbalbond. Jika tahun 1915 menajdi kelahiran PSM maka PSM terkesan adalah klub paling tua di Indonesia pada saat ini, sementara yang termuda adalah PSMS Medan, sebagaimana PSMS Medan hanya mengklaim berdiri pada tahun 1950.       

Setelah berbagai metode dan teknik pencarian data dilakukan, ditemukan satu berita pada tahun 1916 (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 30-03-1916) yang memberitakan klub Quick dari Soerabaja akan melakukan lawatan ke Makassar yang diselenggarakan oleh Makassaarschen Voetbal Bond.  Pertandingan pertama melawan Inland Society Priaji lalu melawan kombinasi orang Eropa, Cina dan Pribumi, dan terakhir melawan asosiasi Eropa Prosit.

Dengan merujuk pada informasi yang ditulis Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 30-03-1916 maka dapat dipahami mengapa baru tahun 1916 terdeteksi adanya tim sepak bola di Makassar. Ini didasari karena adanya tim tamu dari Soerabaja yang akan melakukan lawatan ke tetangga terdekat Soerabaja di Makassar. Hal serupa ini juga terinformasikan ketika tim Batavia (Bataviasch Voerbalclub) melawat ke Bandoeng pada tahun 1904. Hal serupa itu juga dialami oleh Tim Medan yang mana mereka disambangi oleh Tim Penang tahun 1893 dan setahun kemudian melakukan lawatan Tim Medan ke Penang. Tim Medan juga melakukan lawatan ke tim Singapoera. Sebagaimana dilihat di peta jarak Medan dan Penang jika dibandingkan jarak Makassar dan Soerabaja kurang lebih sama (satu malam pelayaran di laut).

Salah satu klub terkenal di Makassar adalah MRV. Disebutkan Makassaarschen Voetbal Bond diririkan tahun 1916 tanpa menyebut tanggal dan bulan. Meski tidak disebut tanggal dan bulan, tampaknya cukup dekat dengan klaim PSM lahir tanggal 2 November 1915. Makassaarschen Voetbal Bond pada tahun 1917 menyelenggarakan kompetisi dan kualitasnya sudah mulai tampak pada tahun 1919. Namun disebutkan sangat disayangkan prestasi pemain atau klub hanya dirasakan di lingkungan mereka sendiri (di Makassar). Pengujian kualitas dengan melawat tim lain di wilayah lain tampaknya belum pernah dilakukan.

De Preanger-bode, 25-06-1921
De Preanger-bode, 25-06-1921: ‘Sport Makassaarsche Roode Vischjes. Mengenai asosiasi sepak bola yang disebutkan di atas, akan memainkan beberapa pertandingan sepak bola [kompetisi] di bulan depan. Kami mempelajari hal tersebut sebagai berikut: Didirikan pada tahun 1916, semangat pertama persatuan dirayakan dengan cara yang mulia di Societeit Soranus, yang mana dalam acara tersebut hadir juga Mr Dimbrink, Wali Kota Makasser, yang merupakan pelindung dari Makassaarschen Voetbal Bond.  Pada tahun 1917 dimulai kompetisi Makasser, meski masih memerlukan perbaikan, bagaimanapun, mutu kompetisi telah meningkat pada tahun 1919. Beberapa kendala adalah dalam kompetisi Makasser karena permainan dilakukan sore dan terjadi hujan, sejumlah pertandingan telah hilang namun asosiasi terus berupaya untuk merapikan. Juara kompetisi [MRV] saja yang memiliki rata-rata gol yang lebih baik. Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang para pemain itu sendiri di sini, karena bahkan hampir semua pemain (MRV) yang aktif hanya menikmati latihan dan pertandingan sepak bola mereka [terbatas] di Makasser. [Hanya] kiper juara kompetisi yang sekarang adalah adalah ex pemain Sparta (Bandoeng) Eibers yang sudah tidak asing lagi di lapangan sepak bola [di] Jawa. Kompetisi Makassar berikut akan memulai pertandingan pada tanggal 9 Juli di Makasser. Para pemain adalah Meyer adalah ketua MRV, Mr. Fransz, Eibers, W. de Greve, W. Mesman, P. de Greve, Mackertich, H Brandes, E. Frissart, Tulleners, L. de Kater, J. Voll, Han Boen Hin, Sanger, Scheers, RW Bax dan Bit’.

Suatu tim melakukan lawatan ke kota lain (atau suatu tim menerima tamu) tampaknya menjadi alasan sumber pemberitaan yang penting. Sebagaimana halnya ketika tim Batavia melawat ke Bandoeng, maka baru terinformasikan adanya kesebelasan di Bandong (1904), Hal serupa juga dengan keberadaan sepak bola di Semarang (1906) dan di Medan (1893). Tim Batavia yakni Docter Djawa Club juga terinformasikan ketika mengunjungi kolega mereka (sesama pribumi) di Medan (klub Tapanoeli voetbalclub didirikan tahun 1907) tahun 1909. Tidak demikian halnya dengan keberadaan kesebelasan di Soerabaja dan Makassar.

Soerabaijasch handelsblad, 17-06-1939
Kembali ke pertanyaan awal kapan sepak bola bermula di Makassar. Saat kali pertama tim Surabaya, Quick melakukan kunjungan ke Makassar tahun 1916 sudah terbentuk perserikatan tahun 1915 (lihat Soerabaijasch handelsblad, 17-06-1939). Namun tentu saja, klub dulu lahir baru ada perserikatan. Soerabaijasch handelsblad, 17-06-1939 menyebutkan klub yang diduga tertua di Makassar adalah klub Prosit (klub yang dikunjungi Quick tahun 1916). Klub Prosit ini sudah eksis selama 30 tahun. Jika membandingkan berita tahun 1939 dikurangi 30 tahun maka besar dugaan klub Prosit lahir sekitar tahun 1909. Ini masuk akal, karena Makassaarschen Voetbalbond didirikan 1915 (sesuai klaim PSM tanggal 2 November 1915). Artinya bond muncul setelah adanya klub yang pertama (Prosit) enam tahun sebelumnya (1909).  

Permulaan Sepak Bola di Indonesia 1893

Pada dasarnya bahwa sepak bola di Indonesia (baca: Nederlandsche Indie) terbilang sudah cukup lama hadir. Bahkan tidak terlalu jauh perbedaannya dengan awal pertumbuhan sepak bola di Eropa. Informasi pertama adanya sepak bola di Indonesia dimulai di Medan (tertua), kemudian menyusul di Batavia, lalu di Soerabaja, Semarang dan Bandoeng. Setelah itu di baru kemudian di Makassar (termuda).

Sepak bola di Hindia Belanda sejak 1893
Namun klub-klub yang terbilang legendaris di kota-kota tersebut justru sebaliknya yang tertua adalah PSM lahir 2 November 1915 mengikuti pendirian Makassaarchen Voetbalbond; Persebaya 18 Juni 1927 mengikuti Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB); Persija lahir 28 November 1928  mengikuti Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ); PSIS 18 Mei 1932 mengikuti Voetbalbond Indonesia Semarang berganti nama penjadi Persatuan Sepak bola Indonesia Semarang (PSIS); Persib 14 Maret 1933 mengikuti merger Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB) dengan nama Persib; dan PSMS Medan dirikan pada tanggal 21 April 1950. Bagaimana tahun lahir ini muncul? Yang jelas semua klub legendaris tersebut menarik garis tahun lahir dari rujukan (patokan) yang berbeda-beda. De Indische courant, 09-06-1933

De Indische courant, 09-06-1933
Kapan lahirnya sepak bola di Indonesia (baca: Nederlandsche Indie). De Indische courant, 09-06-1933 memberitakan terbit buku yang berjudul 40 tahun sepak bola di Hindia Belanda. Tahun terbit buku ini 1933 jika dikurangi 40 tahun itu berarti sepak bola di Hindia Belanda dimulai tahun 1893. Berita sepak bola satu-satunya yang terinformasikan pada tahuh 1893 adalah pertandingan antara Tim Deli di Medan (Belanda) melawan Tim dari Penang (Inggris). Berita sepak bola pertama ini dilaporkan surat kabar Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad edisi 02-01-1894.

Buku sejarah sepak bola Hindia Belanda tersebut oleh penulisnya W. Berretty (seorang Italia adik Dominique Willem Berretty, pemimpin kantor berita Aneta dan pemilik Villa Isola di Bandung) sudah barang tentu telah menyusunnya berdasarkan sumber-sumber tertulis dan hasil-hasil wawancara dan pengalamannya sendiri. Jika W. Barretty tidak lagi menemukan edisi 02-01-1894 Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad, masih dimungkinkan untuk menemukan majalah olah raga pertama di Hindia Belanda, Indische Sport: Weekblad voor Sport in Indie (diterbitkan oleh Algemeen Handelsblad). Dalam edisi perdana majalah ini yang terbit tahun 1905 laporan utama menyajikan pertandingan sepakbola yang dilangsungkan pada tanggal 16 Januari 1905 di Medan antara Sportclub Medan vs Langkat Sportclub (lihat De Sumatra post, 13-03-1905). Majalah Indische Sport: Weekblad voor Sport in Indie sudah barang tentu telah mendokumentasikan berbagai peristiwa sepak bola di Hindia.

Keberadaan organisasi sepak bola di Hindia Belanda diberitakan tahun 1903 (lihat Soerabaijasch handelsblad, 19-10-1903). Organisasi sepak bola Hindia Belanda tersebut dinamai Algemeenen Nederlaudsch Indischen Voetbalbond yang diketuai oleh Mr. de Bruijn. Namun tidak diketahui secara jelas sejak kapan bond nasional ini dibentuk. Pada tahun 1907 Oost Java Voetbalbond dibentuk di Soerabaja yang mana wakil ketua adalah HJ de Bruijn. Apakah nama de Bruijn yang disebut adalah orang yang sama?.


Klub Tertua di Indonesia: Bataviasche sportclub dan Quick (1896)

Pada masa ini, di Indonesia disebut klub tertua adalah PSM Makassar yang didirikan tahun 1915. Pihak PSM Makassar sendiri mengakui tersebut sebagaimana dinyatakan dalam website PSM Makassar. Asal-usul PSM Makassar ditarik dari origin kelahiran perserikatan sepak bola di Makassar yang disebut Makassar Voetbalbond (MVB). Namun tidak satupun klub legenda Indonesia lainnya (Persija, Persib, Persebaya, PSIS dan PSMS) melakukan cara yang dilakukan oleh PSM Makassar.

Perserikatan sepak bola di Surabaya berdiri tahun 1902; di Bandung, 1904; di Jakarta, 1906; di Medan 1907; dan di Semarang tahun 1907. Di Makassar sendiri perserikatan sepak bola baru didirikan pada tahun 1915.

Persebaya Surabaya mengklaim lahir tahun 1927; Persija Jakarta tahun 1928; PSIS Semarang tahun 1932 dan Persib Bandung tahun 1933. Klub Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta merujuk pada perserikatan yang dibentuk oleh pribumi yang kemudian terbentuknya PSSI (memisahkan diri dari NIVU). Setelah PSSI lahir tahun 1930 dibentuk perserikatan di Semarang (1932) dan di Bandung (1933).

Sementara perserikatan di Makassar tetap dengan mengusung perserikatan yang ada yakni Makassar Voetbalbond (MVB). Hal serupa ini juga terjadi di Medan. Hingga berakhirnya era kolonial Belanda tahun 1942, perserikatan sepak bola di Makassar  di dalam naungan Makassar Voetbalbond (MVB) tampaknya akur-akur saja. Namun di Medan tidak demikian. Pada tahun 1923 beberapa klub keluar dari perserikatan yang ada dan membentuk perserikatan tandingan. Namun kemudian terjadi rekonsiliasi. Akan tetapi timbul lagi perselisihan pada tahun 1938 dan klub-klub pribumi yang dipimpin Sahata Voetbalclub keluar dari perserikatan (tetapi kali ini tidak ingin membentuk perserikatan sendiri) hingga berakhirnya era kolonial.

Pasca pengakuan kedaulatan RI (1949) beberapa perserikatan yang sudah eksis lalu muncul dengan nama yang diperbarui: Persija, Persebaya (Persibaja), Persib, PSIS, PSM dan PSMS. Klub-klub yang ada di masing-masing perserikatan nama baru ini terdiri dari klub-klub lama dan klub-klub baru. Klub-klub lama ini juga termasuk klub yang dibentuk (dari dulu) oleh orang-orang Belanda, seperti Sidolig di Bandoeng dan VIOS di Jakarta. Namun dalam perjalanan waktu klub-klub lama ini lambat laun menghilang satu persatu.

Secara khusus di Medan, perserikatan tidak merujuk pada perserikatan bentukan dari era kolonial Belanda baik perserikatan yang dipimpin orang-orang Belanda maupun perserikatan yang pernah eksis (dan dipimpin) oleh orang-orang pribumi. Perserikatan di Medan justru membuat baru perserikatan (PSMS) dan merujuk pada tahun pendiriannya tahun 1950.

Nama-nama klub tertua di Indonesia (sejak 1896)
Lalu kemudian apa yang dikenal sebagai hegemoni perserikatan (kejuaraan antara perserikatan PSSI) sejak 1951 hingga 1993/1994 nama-nama Persija, Persib, Persebaya, PSIS, PSM dan PSMS cukup populer di Indonesia. Ketika tahun 1994 tim perserikatan digabung dengan klub-klub Galatama (1978-1993) menjadi satu liga yakni Liga Indonesia, tim-tim perserikatan tersebut direduksi menjadi sebuah klub dengan mengikuti nama perserikatannya. Klub-klub baru inilah yang dikenal sebagai klub legenda: Persija, Persib, Persebaya, PSIS, PSM dan PSMS. Namun uniknya, semua klub legenda itu tidak mengacu pada tahun pembentukan klub (badan usaha) tahun 1994 sebagai tahun kelahiran melainkan tetap mengacu pada tahun klaim pendirian perserikatan masing-masing. Oleh karenanya Klub Persbaya disebut lahir tahun 1927, Klub Persija 1928, Klub PSIS tahun 1932, Persib tahun 1933. Tentu saja PSM disebut lahir tahun 1915 dan PSMS lahir tahun 1950.

Cara merujuk yang berbeda-beda inilah yang dipahami pada masa ini seakan-akan Klub PSM Makassar adalah klub tertua di Indonesia; dan diantara klub legenda disebut PSMS Medan disebut sebagai klub termuda. Padahal dalam kenyataannya tidak demikian. Jika konsisten satu sama lain merujuk tahun kelahiran seharusnya lima klub legenda yang disebut tersebut harusnya lahir tahun 1993 (awal pembentukan klub jelang digelarnya Liga Indonesia pertama). Namun jika mengacu (meski ini cara merujuk yang salah) pada awal pembentukan bond (perserikatan) sepak bola di masing-masing kota, maka klub tertua adalah Persebaya (1902) lalu diiikuti Persib Bandung (1904), Persija Jakarta (1906), PSMS Medan (1907), PSIS Semarang (1907) dan PSM Makassar 1915. Tahun-tahun kelahiran ini lebih tampak keren dan sedikit sombong bukan? Sebab MU (Manchester United) sendiri lahir tahun 1902.

Satu hal yang yang mungkin tidak disadari oleh para gibol, bahwa klub-klub legenda ini sejatinya memiliki garis continuum dengan kapan klub kali pertama ada di kota masing-masing. Sejarah ini lebih penting bagi klub jika dibandingkan dengan sejarah perserikatan (bond). Sebab dari dulu fungsi klub tidak pernah berubah hingga ini hari jika dibandingkan dengan fungsi perserikatan. Klub adalah klub. Jika klub yang menjadi dasar (embrio) pembentukan klub pada masa ini maka klub tertua yang pernah ada di Indonesia adalah Bataviasche sportclub (Bataviasche Voetbalclub/BVC) dan Quick Voetbalclub di Batavia (kini Jakarta) yang didirikan tahun 1896. Klub tertua berikutnya ECA Soerabaja Go A Head Malang (1898); Semarangsche voetbalclub (1899); Medan Sportclub/Medan Voetbalclub (1900) dan Langkat Sportclub (1901); Bandoengsche voetbalclub dan Sidolig (1904). Klub tertua di Makassar baru lahir tahun 1910 bernama Prosit.


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

3 komentar:

  1. sangat menarik melihat sejarah sepak bola tempo doeloe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat menarik bung. Alhamdulillah saya saat ini sudah menerbitkan 2 buku terkait dengan sepak bola Indonesia masa kolonial, seperti VVB Solo untuk Indonesia Merdeka dan Dinamika Sepak Bola di Semarang: dari VIS sampai PSIS Semarang 1930-1942

      Hapus
    2. Tentang sejarah sepak bola Semarang khususnya dan Jawa Tengah umumnya di link ini:
      http://poestahadepok.blogspot.com/2017/11/sejarah-semarang-14-sejarah-sepakbola.html

      Hapus