Kamis, 28 Desember 2017

Sejarah Makassar (11): Societeit Harmonie Makassar; Perkumpulan Sosial Belanda, Pemicu Munculnya Warga Pribumi Bersatu

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini


Salah satu peninggalan era kolonial Belanda di Makassar adalah gedung Socoeteit Harmonie. Gedung ini kini menjadi Gedung Kesenian Sulawesi Selatan. Societeit Harmonie di Makassar mengikuti nama Societeit Harmnonie di Batavia. Societeit (klub sosial) tidak hanya di Batavia dan Makassar tetapi juga di kota-kota lain, seperti Padang, Bandoeng, Soerabaja, Penang dan Singapore. Selain societeit Harmonie, juga ada societeit Concordia, De Witte, dan sebagainya

Societeit Harmonie, Makassar, 1875
Societeit Harmonie di Batavia adalah perkumpulan sosial (socitetiet) pertama yang didirikan di Nederlandsch Indie (Hindia Belanda). Para pensiunan militer kemudian membentuk societeit di Batavia yang diberi nama Concordia. Societeit Concordia juga kemudian dibentuk di Bandoeng dan Soerabaja. Harmonie adalah nama sebuah kapal uap Belanda yang diduga menjadi nama societeit di Batavia.

Bagaimana proses awal terbentuknya Societeit Harmonie Makassar tentu saja menarik untuk diketahui. Pada masa itu, societeit adalah badan hukum (memiliki AD/ART). Setiap pembentukan societeit agenda utama adalah membangun gedung sendiri (berdasarkan iuran para anggota). Seiring dengan perkembangan komunitas orang-orang Eropa/Belanda, societeit menjadi eksklusif. Dari situasi inilah para tokoh/tokoh lokal membentuk perkumpulan sendiri (yang kelak memunculkan gagasan pendirian organisasi sosial pribumi pertama di Padang (1900), ‘Medan Perdamaian’ yang lalu kemudian muncul Boedi Oetomo (1908).

Societeit Harmonie Makassar

Kapan Societeit Harmonie terbentuk di Makassar tidak diketahui secara pasti. Societet Harmonie dan Concordia di Batavia dilaporkan keberadaannya sudah lama. Paling tidak Societeit Harmonie sudah dilaporkan Bataviasche courant, 21-06-1817. Di Kota Padang societeit sudah dibentuk pada tahun 1837 (oleh seorang mantan perwira militer). Societeit Harmonie dilaporkan di Soerabaja pada tahun 1865 sebagai pengganti Marine Club (De Oostpost: letterkundig, wetenschappelijk en commercieel nieuws- en advertentieblad, 19-08-1865). Societeit di Bandoeng (Concordia) dan societeit di Makassar (Harmonie) diperkirakan dibentuk pada kurun yang sama. Pada tahun 1879 statuta Societeit Concordia Bandoeng mendapat pengesahan dari pemerintah (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 05-07-1879).

Klub sosial, societeit umumnya diprakarsai oleh tokoh penting pensiunan militer yang kembali ke masyarakat. Kebiasaan di tangsi atau garnisun militer atau klinik/rumah sakit militer yang memiliki kantin dan ruang pertemuan seakan timbul kembali ketika mereka memulai bermasyarakat kembali.  

Keberadaan Societeit Harmonie di Makassar paling tidak sudah ada pada tahun 1868. Societeit Harmonie mendapat otoritas untuk menyelengarakan (pengundian lotere)  (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 22-07-1868). Tidak disebutkan apakah Societeit Harmnie Makassar sudah memiliki gedung sendiri. Wujud gedung Societeit Harmonie Makassar muncul tahun 1875. Studio Foto Woodbury & Page di Batavia mengabadikannya tahun 1875.

Woodbury & Page adalah perusahaan studio foto yang didirikan oleh dua orang Inggris Walter B. Woodbury dan James Page. Teknologi foto di Nederlands Indie diperkenalkan oleh kedua orang ini pada  akhir tahun 1850an. Studio mereka yang berada di Batavia melakukan keliling Hindia Belanda untuk merekam panorama, lansckap, para tokoh dan hal-hal tertentu yang dianggap laku untuk dijual. Perusahaan ini di Batavia masih eksis hingga tahun 1900 meski Woodbury sendiri sudah meninggal tahun 1885 (James Page meninggal tahun 1865). Pada tahun 1900 Woodbury & Page di Batavia diakuisisi yang kemudian berubah nama menjadi Busenbender & Co. Perusahaan Woodbury & Page telah memberi kontribusi yang banyak dalam bidang fotografi (foto) yang menjadi bahan sejarah Indonesia yang penting (termasuk gedung Societeit Harmonie Makassar).

Perkumpulan Sosial Warga Pribumi di Padang, 1900

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar