Sabtu, 30 Desember 2017

Sejarah Makassar (13): Sejarah Pelabuhan Makassar dari Masa ke Masa; Suatu Tradisi Maritim dari Somboepo hingga Joupandan

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini


Pelabuhan Makassar adalah salah satu pelabuhan besar di Indonesia. Sebagaimana pelabuhan Makassar, hampir semua pelabuhan di Indonesia berawal dari suatu pelabuhan kecil (melalui muara sungai) untuk ukuran saat ini, sejak era Portugis. Pelabuhan-pelabuhan tersebut mengalamai evolusi di era kolonial Belanda yang kemudian menjadi sejarah pelabuhan besar pada masa kini (seperti yang kita bisa lihat sekarang). Semua pelabuhan-pelabuhan laut tersebut berawal dari pelabuhan sungai.

Pelabuhan Makassar, 1846
Pelabuhan Tanjung Priok bermula di pelabuhan Sunda Kalapa di sungai Tjiliwong; pelabuhan Semarang di sungai Semarang dan pelabuhan Soerabaya di sungai Surabaya; pelabuhan Teluk Bayur, seperti halnya pelabuhan Tanjung Priok bermula di sungai Batang Araoe; dan pelabuha Belawan yang bermula di muara sungai Deli. Pelabuhan Semarang dan pelabuhan Surabaya sebelum menjadi pelabuhan laut, dari pelabuhan sungai bergeser menjadi pelabuhan kanal sebelum menjadi pelabuhan laut. Pelabuhan Makassar di sisi utara benteng Rotterdam, 1846

Bagaimana pelabuhan Makassar pada masa ini berevolusi sejak dari doeloe tentu menarik untuk ditelusuri. Faktor=faktor apa yang meneyebabkan pelabuhan di Makassar bergeser dari satu titik pantai ke titik pantai yang lain. Satu hal, bahwa perubahan pelabuhan (volume, besar kecilnya kapal, dan tonase, dangkal dalamnya dermaga) seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kota.

Pelabuhan Sombaopoe

Pelabuhan Fort Rotterdam (Joupandan)

Pelabuhan Makassar

Tunggu deskripsi lengkapnya


 *Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar